Sejak tahun 1960, Supervisory control and Data Acquisition (SCADA) telah banyak digunakan oleh berbagai industri untuk memantau dan mengontrol proses produksi atau operasi sehari-hari. SCADA bekerja dengan menarik data dari sensor yang terpasang, mengirimkan data tersebut ke ruang kontrol dan sebaliknya, mengirimkan perintah dari ruang kontrol untuk mengendalikan secara jarak jauh peralatan yang sudah tersambung dengan SCADA.
Internet of Things (IoT) atau juga dikenal sebagai Industrial Internet of Things (IIoT) merupakan perkembangan lanjutan dari SCADA. Secara garis besar, SCADA dan IioT memiliki fungsi yang sama yaitu:
- Memantau sistem dan proses pabrik
- Mengontrol mesin dan proses industri
- Melakukan pengumpulan data dan analisis
- Membunyikan alarm jika diperlukan
Lantas apa yang membedakan SCADA dan IIoT? Tabel di bawah ini memberikan perbandingan antara SCADA dengan IIoT.
SCADA | IIoT | |
Sensor | Koneksi dengan kabel ke PLC | Koneksi nirkabel ke database melalui internet |
Penyimpanan data | Disimpan di server lokal | Disimpan di cloud |
Tipe sistem | Sistem proprietary milik vendor PLC atau sensor | Sistem standar terbuka yang bisa mengumpulkan data dari berbagai sumber (contoh: MQTT) |
Skalabilitas | Modifikasi atau penambahan sensor memakan biaya tinggi | Modifikasi atau penambahan sensor sangat mudah dan ekonomis |
Interoperabilitas | Interoperabilitas sangat terbatas dan membutuhkan OPC | Standar terbuka memungkinkan berbagai jenis sistem untuk bekerja bersama |
Integrasi | Integrasi antar vendor sulit | Integrasi antar vendor mudah |
Seperti yang dapat kita lihat pada tabel di atas, walaupun secara fungsi IIoT dan SCADA sangat mirip, namun IIoT memberikan fleksibilitas dan kemudahan karena pelanggan tidak akan dipaksa terkunci pada satu vendor saja. Melainkan, sistem satu vendor dengan yang lain dapat dengan mudah diintegrasikan karena IIoT menganut sistem standar terbuka. Sebagai contoh, jika kita ingin menghubungkan sistem pemantauan panel listrik SINEL (tekan tombol “Chat” di kiri bawah untuk informasi lebih lanjut) dengan pemantauan kompresor Mitsubishi misalnya, maka ini dapat dilakukan dengan mudah. Berbeda dengan SCADA yang mana jika sistem pemantauan panel listrik menggunakan Schneider misalnya, maka untuk memonitor kompresor, harus menggunakan merek Schneider juga.
Namun, daya tarik terbesar IIoT sebenarnya terletak pada big data. Big data adalah kumpulan data yang sangat besar, kompleks dan terus bertambah setiap waktu sehingga tidak bisa diproses dan dianalisa dengan cara yang kita ketahui pada umumnya. Dengan IIoT yang memungkinkan koneksi nirkabel, maka sejumlah besar sensor bisa ditambahkan pada berbagai titik yang sebelumnya belum pernah dipertimbangkan karena dianggap kurang penting. Contohnya saja, pada suatu breaker bisa dipasang berbagai sensor yang misalnya bisa mengukur temperatur pada casing, temperatur pada terminal incoming, temperatur pada terminal outgoing, counter untuk menghitung sudah pernah berapa kali trip, dan sebagainya. Berdasarkan data-data ini, melalui artificial intelligence, teknisi pabrik bisa mengestimasi dengan sangat akurat breaking capacity breaker sudah turun sejauh apa dan kapan perlu diganti. Berbekal data tersebut, pabrik dapat terhindar dari downtime yang tidak perlu yang disebabkan oleh breaker yang trip.
Artificial intelligence menawarkan keunggulan kompetitif (competitive edge) yang sangat menarik bagi perusahaan. Sayangnya, artificial intelligence tidak dapat diterapkan pada SCADA dikarenakan terbatasnya jumlah data yang bisa ditarik oleh SCADA. Hal inilah yang membuat banyak perusahaan mulai banyak beralih ke IIoT.